Pages

Selasa

Tata Cara Umroh DISERTAI DOA

Ibadah umroh merupakan bagian dari ibadah mahdoh, yaitu ibadah yang sudah ditetapkan syaratnya, rukunnya, tempatnya, sampai waktunya. Seumpama dengan melaksanakan sholat yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam, ibadah umroh juga dimulai dengan berihram (niat umroh) dan diakhiri dengan bertahalul (mencukur sebagian rambut).

Tata cara umroh dimulai dengan berihram dari miqat-miqot yang telah ditentukan. Miqat adalah garis start seorang jama'ah yang hendak melakukan ibadah umroh atau haji, dengan kata lain adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya seseorang kedalam pelaksanaan umroh yang akan dilakukan.

Miqat dari Dzul Hulaifah menuju Masjid Al-haram.
Klik untuk memperbesar.

Pada kesempatan kali ini Insyaa Allah kita akan membahas mengenai tata cara umroh lengkap dengan ilustrasi gambar dan do'a do'a ketika melakukan ibadah umroh.
 Bagi Anda yang ingin melaksanakan umroh dengan Harga Hanya Rp.18,7 Juta Sudah ALL IN klik Paket Umroh Murah 2018 untuk informasi lebih lengkap.

Bagi Anda yang ingin Berumroh Plus Wisata Turki Silahkan Lihat  Paket Umroh Plus Turki (Sentuh/Klik link merah)

Tata Cara Umroh Dan Bacaannya


1. Dari bandara menuju masjid miqat Dzulhulaifah / Abyar 'Ali. Kemudian melakukan persiapan sebelum ihram seperti mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudlu dan shalat sunnah ihram 2 raka'at. setelah itu membaca niat umroh :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur


2. Setelah mengenakan pakaian ihram dan berniat melaksankan umroh dilarang untuk :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur
Klik untuk memperbesar


3. Dalam perjalanan menuju Makkah, perbanyaklah berdzikir dengan membaca talbiyah :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

4. Setibanya di Masjid Al-Haram, dahulukanlah kaki kanan ketika memasukinya dengan membaca :
Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

5. Melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, posisi Ka'bah berada disebelah kiri. Untuk melihat bacaan doa ketika tawaf klik/sentuh Bacaan Do'a Tawaf Umroh.

cara-melakukan-tawaf
Tata cara umroh tawaf

6. Sholat 2 rakaat didepan maqam Ibrahim. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

7. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam sambil berdo'a


8. Melakukan sa'i antara bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali

tata-cara-sa'i
Klik gambar untuk memperbesar

9. Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh, ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi kalaupun tidak sampai gundul tak mengapa. Dan untuk perempuan dicukur alakadarnya dengan membaca doa :

do'a-mencukur-rambut


tahallul-bagi-laki-laki-dan-perempuan
Tata cara umroh bertahallul atau menggunting rambut

10. Tata cara umroh telah selesai.

Dengan melaksanakan tata cara umroh lengkap diatas, semoga Anda mendapatkan umroh yang mabrur (diterima) dan semoga Allah memberikan kemudahan berupa kesehatan jasmani dan rohani untuk melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dengan lebih maksimal.

Tata Cara dan Persiapan sebelum Berangkat Umroh (manasik singkat)












Tata Cara dan Persiapan sebelum Berangkat 








Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur
Klik untuk memperbesar


3. Dalam perjalanan menuju Makkah, perbanyaklah berdzikir dengan membaca talbiyah :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

4. Setibanya di Masjid Al-Haram, dahulukanlah kaki kanan ketika memasukinya dengan membaca :
Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

5. Melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, posisi Ka'bah berada disebelah kiri. Untuk melihat bacaan doa ketika tawaf klik/sentuh Bacaan Do'a Tawaf Umroh.

cara-melakukan-tawaf
Tata cara umroh tawaf

6. Sholat 2 rakaat didepan maqam Ibrahim. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

7. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam sambil berdo'a


8. Melakukan sa'i antara bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali

tata-cara-sa'i
Klik gambar untuk memperbesar

9. Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh, ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi kalaupun tidak sampai gundul tak mengapa. Dan untuk perempuan dicukur alakadarnya dengan membaca doa :

do'a-mencukur-rambut


tahallul-bagi-laki-laki-dan-perempuan
Tata cara umroh bertahallul atau menggunting rambut

10. Tata cara umroh telah selesai.

Dengan melaksanakan tata cara umroh lengkap diatas, semoga Anda mendapatkan umroh yang mabrur (diterima) dan semoga Allah memberikan kemudahan berupa kesehatan jasmani dan rohani untuk melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dengan lebih maksimal.

Berkeliling di Pelataran MASJID NABAWI & KOTA MADINAH (VLOG#3)





Subhanallah, Masjid ini sangat luar biasa magnet nya di sini di kota nabi jiwa serasa ingin menangis tersedu-sedu saat bertemu denganmu wahai rasulullah betul ini adalah nyata bukan angan dan mimpi







Tips Umroh - Perjalanan di Kota suci Makkah (VLOG#2)




Perjalanan umroh adalah murni panggilan Allah SWT kepada hambanya ''duyufurrahman'' tamu tuhan yang maha pengasih, maka syukurilah dengan berzikir mendekatkan diri kepadanya, syukurilah dengan mengasihi semua makhluknya. Jangan menyakiti siapapun di buminya.

TOP Wisata di Vietnam & Tempat yang wajib kamu kunjungi






Istilah Kafir dalam Perspektif Islam



Istilah kafir bukanlah sebutan untuk menghinakan golongan yang menganut agama lain. Karena dalam perspektif Islam, kata-kata kafir memang digunakan bagi mereka yang tidak mau menerima ajaran Islam. Karena makna di balik istilah itu sendiri adalah menyembunyikan atau ingkar terhadap dakwah Islam.
Secara bahasa kata kafir berarti orang yang ingkar. Kafir berasal dari kata kufr, yang berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam terminologi Islam, kafir berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran Islam dan orang yang menolak Islam. Dalam bahasa Inggris, mereka disebut non-muslim.



Hukum 'PEBINOR' Perebut Istri Orang & Dan Hukum Mencintainya







Bahaya Takhbib: Merusak Rumah Tangga Orang lain
Merusak rumah tangga orang lain merupakan dosa besar, menyebabkan rumah tangga pasangan muslim menjadi hancur dan tercerai-berai. Perlu diketahui bahwa prestasi terbesar bagi Iblis adalah merusak rumah tangga seorang muslim dan berujung dengan perceraian, sehingga hal ini termasuk membantu mensukseskan program Iblis.
Perhatikan hadits berikut, Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)
Rusaknya rumah tangga dan perceraian sangat disukai oleh Iblis. Hukum asal perceraian adalah dibenci, karenanya ulama menjelaskan hadits peringatan akan perceraian
Al-Munawi menjelaskan mengenai hadits ini,
إن هذا تهويل عظيم في ذم التفريق حيث كان أعظم مقاصد اللعين لما فيه من انقطاع النسل وانصرام بني آدم وتوقع وقوع الزنا الذي هو أعظم الكبائر
“Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat karena perceraian mengakibatkan terputusnya keturunan. Bersendiriannya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Nabi Adam akan menjerumuskan mereka ke perbuatan zina yang termasuk dosa-dosa besar yang paling besar menimbulkan kerusakan dan yang paling menyulitkan” (Faidhul Qadiir II/408)
Merusak rumah tangga seorang muslim disebut dengan “takhbib”. Hal ini merupakan dosa yang sangat besar, selain ada ancaman khusus, ia juga telah membantu Iblis untuk mensukseskan programnya menyesatkan manusia.
Bentuk “takhbib” bisa berupa:
Menggoda salah satu pasangan pasutri yang sah dengan mengajak berzina, baik zina mata, tangan maupun zina hati sehingga ia menjadi benci dengan pasangan sahnya
Menggoda istri orang lain dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang semu, misalnya melalui SMS, WA atau inbox sosial media. Sang istri pun terpengaruh karena selama ini mungkin suaminya sibuk mencari nafkah di kantor seharian.
Bisa juga bentuknya menggoda suami orang lain dan mengajaknya berzina atau di zaman ini di kenal dengan istilah “PELAKOR” (Perebut Laki Orang).
Mengompor-ngompori salah satu pasutri agar membenci pasangannya
Semisalnya sering menyebut-nyebut kekurangan suaminya dengan membandingkan dengan dirinya atau suami orang lain. Padahal suaminya sangat baik dan bertanggung jawab, hanya saja pasti ada kekurangannya.
Ancaman dosa melakukan “takhbib” terdapat pada hadits berikut:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﺧَﺒَّﺐَ ﺍﻣﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭﺟِﻬَﺎ
”Bukan bagian dari kami, Orang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)
Ad-Dzahabi menjelaskan yaitu merusak hati wanita terhadap suaminya, beliau berkata,
ﺇﻓﺴﺎﺩ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻋﻠﻰ ﺯﻭﺟﻬﺎ
”Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (Al-Kabair, hal. 209).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ
”Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dari kami.”( HR. Ahmad, shahih)
Dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah dijelaskan bahwa merusak di sini adalah mengompor-ngimpori untuk minta cerai atau menyebabkannya (mengompor-ngompori secara tidak langsung).
ﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺯَﻭْﺟَﺔَ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﺃَﻱْ : ﺃَﻏْﺮَﺍﻫَﺎ ﺑِﻄَﻠَﺐِ ﺍﻟﻄَّﻼَﻕِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﺘَّﺴَﺒُّﺐِ ﻓِﻴﻪِ ، ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺗَﻰ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﻜَﺒَﺎﺋِﺮِ ” ﺍﻧﺘﻬﻰ
“Maksud merusak istri orang lain yaitu mengompor-ngompori untuk meminta cerai atau menyebabkannya, maka ia telah melalukan dosa yang sangat besar.” (Mausu’ah Fiqhiyyah 5/291)
Demikian semoga bermanfaat






Imam MAHDI : Benarkah Imam Mahdi Akan Turun, Apa Dalilnya?




Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, tidak ada nabi sepeninggal beliau. Bahkan Isa as pun ketika nanti kembali turun ke muka bumi, status kenabiannya pun lepas. Beliau hanya berstatus orang biasa, tidak lagi berstatus nabi. Apalagi imam Al-Mahdi, tentunya beliau pun bukan nabi, beliau hanya seorang anak manusia biasa yang nanti akan diberikan keutamaan dan kemenangan bersama dengan umat Islam.
Justru kalau kita mengatakan bahwa Imam Mahdi itu nabi, maka otomatis kita pun menjadi kafir kepada kenabian Muhammad SAW. Sebab bunyi dua kalimat syahadat kita adalah pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa nabi Muhamad adalah utusan Allah.
Pengakuan bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah tidak berhenti sampai di situ. Bukan sekedar percaya kenabian Muhammad saja, melainkan tidak menjadi siapapun selain dia sebagai nabi yang diikuti dan dijalankan syariatnya.
Nabi yang terdahulu kita akui kenabiannya, tetapi kenabiannya hanyauntuk kaumnya masing-masing, sedangkan kitatidak bernabi kepada mereka. Dansetelah wafatnya nabi Muhammad SAW, kita tidak pernah mengakui adanya kenabian lain. Termasuk Al-Mahdi yang nanti akan datang, kita tidak menjadikannya nabi. Sosok Al-Mahdi bukan sumber hukum agama, bukan pembawa syariah, juga tidak ada jaminan kemakshuman sebagaimana nabi. Bahkan dia pun juga tidak punya mukjizat sebagaimana para nabi dan rasul.
Imam Al-Mahdi hanya manusia biasa, bukan nabi apalagi rasul. Dia boleh jadi memang orang yang pandai, baik dan punya kelebihan yang Allah tidak berikan kepada kita. Boleh jadi dia memang akan memimpin dunia Islam nantinya serta akan menghabisi para angkara murka, seperti sosok Dajjal dan seterusnya. Namun biar bagaimana pun dia tetap bukan nabi.
Dan posisi kita bukan nihilis apalagi apatis dengan realitas fitnah di zaman ini. Kita tidak diperintahRasulullah SAW untuk hanya sekedarduduk diam termenung merutuki nasib, sambil menunggu-nunggu kedatangan imam Al-Mahdi. Hari ini buat kita, dengan atau tanpa Al-Mahdi di tengah kita, kita tetap wajib berjihad, berjuang dan berdakwah melawan kebatilan.
Rasulullah SAW ketika banyak bercerita tentang kedatangan pemimpin akhir zaman itu tidak berpesan kepada umat Islam untuk sekedar menunggu-nnggu saja sambil berpangku tangan. Tidak demikian.
Dan tentunya tema besar umat Islam di akhir zaman juga bukan semata-mata mengunggu kedatangan Al-Mahdi. Dia mau datang sekarang atau kapan-kapan nanti, itu urusan Allah. Dan kita tidak perlu ribut dan sibuk berdebat dengan hal yang masih ghaib itu.
Yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah beramal, berdakwah dan mengajak orang untuk kembali kepada ajaran Islam.
Tentunya dengan diawali oleh diri kita sendiri dulu. Sebagai da'i, sudah sejauh mana ilmu dan bekal kita dalam dakwah. Apakah kita sudah belajar lebih dalam ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu ushul fiqih, ilmu fiqih dan tentunya bahasa Arab?
Sebab bagaimana kita mau membangun umat, peradaban dan syariah, kalau kita malah awam dan bodoh terhadap syariah kita sendiri? Dan bagaimana kita mungkin kita bicara hadits nabi tentang akhir zaman, kalau ilmu naqd (kritik) hadits saja tidak pernah kita pelajari? Apakah kita mau menyebarkan hadits palsu dan dhaif? Tentu tidak, bukan?
Bagaimana kita mau menerangkan isi Al-Quran kalau kita tidak mengerti ilmu tafsir? Bagaimana kita mau bicara tegaknya syariah kalau justru ilmu syariah malah tidak kita kuasai? Dan bagaimana semua ilmu itu kita kuasai tanpa kita melek bahasa Arab?
Jadi mari pelajari ilmu-ilmu keIslaman ini, lalu kita berdakwah dan mengajak umat kembali ke jalan yang benar sambil merapatkan barisan dan membangun potensi umat. Itu jauh lebih baik dari pada hanya bengong menghayal menunggu-nunggu, meramaldan menghitung-hitung datangnya Imam Mahdi.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Kamis

BERSIHKAN DIRI SUCIKAN HATI DI HARI YANG FITRI

الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا اله الا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد. اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لا اله الا الله وَلَا نَعْبُدُ إلَّا اياه مُخْلِصِينَ له الدَّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ. لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبد الله ورسوله، وصفيه وخليله، نشهد أنه بلغ الرسالة وأدى الأمانة، ونصح الأمة، وجاهد في الله حق جهاده، حتى تركها على محجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك. اللهم صلِّ وسلم على هذاالنبي الكريم وعلى اله واصحابه اجمعين
أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ.. 
– أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وطاعته فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
– يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
-- يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.

Jamaah Shalat ^Id Fitri Rahimakumullah:
Marilah kita bersyukur kepada Allah! pada hari ini di hari yang agung ini. Di hari nan fitrah ini Allah kumpulkan kita sama-sama di Masjid ini untuk menundukkan jiwa raga kita kepadanya melaksanakan shalat ^id secara ber jamaah untuk menyempurnakan kemenangan kita setelah 1 bulan penuh kita berpuasa menahan haus dan lapar di siang hari, menahan semua yang halal di bulan ini karena kita meyakini begitulah yang di contohkan oleh baginda nabi Muhammad SAW.  Mulai dari malam tadi seluruh ummat Islam di dunia menggemakan takbir, tahmid, tahlil untuk mengagungkan kalimat Allah. Kita agungkan namanya kita muliakan syariatnya, takbir kita bukan hanya sekedar menggerakkan lidah dan bibir tapi takbir yg datangnya dari hati.
Dialah yang memberikan kita nafas sampai di hari lebaran ini untuk tetap hidup dan tetap diberikan rezeki yang cukup di atas bumi ini, Kita Agungkan Allah SWT yang Penglihatan Nya menembus tingginya langit dan luasnya bumi.
Dia bisa melihat semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di malam hari yang kelam.
Solawat dan salam kepada nabi kita Muhammad SAW yang telah menunjuki kita jalan yang benar! Cara beramal yang benar! Agar kita 
selalu di ridoi Allah SWT

قال تعالى : قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ (يونس: 58)
Katakan dengan karunia dan rahmat Allah dengan itu bergembiralah kamu itu lebih baik dari apa yang kamu kumpulkan.
Hari ini adalah hari kemenangan bagi insan beriman, bagi orang Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan. Selama satu bulan penuh menahan rasa lapar dan haus, hari ini dikembalikan kepada fitrahnya, kembali  suci bak bayi yang baru di lahirkan ke atas bumi.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan


dalam kondisi keimanan dan mengharapkan pahala, maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.
Hari ini berarti sudah kita sempurkan bilangan 

puasa kita di ramadhan tahun ini, namun jika puasa telah di sempurkan ternyata pada hari ini juga kita di wajibkan mengagungkan  Allah dengan Takbir tahmid dan tahlil sebagai bukti kesyukuran kita kepada Allah.
يُرِيدُ بِكُمُ اليسر ولا يريد بكم الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS.  Al Baqarah: 185)
أكبر الله أكبر ولله الحمد :
BERSIHKAN DIRI SUCIKAN HATI DI HARI YANG FITRI
Inilah judul khutbah kita pada hari ini, ada tiga unsur yang akan kita bahas untuk mendapatkan pribadi yang bersyukur dan hasil dari implementasi ramadhan kali ini ;
1. TAQWA
2. AMAL BAIK
3. MENGGAPAI AMPUNAN
1. TAQWA
Puncak dari tujuan Puasa di Bulan suci Ramadan adalah menjadi pribadi yang bertaqwa, itulah tagetnya. Dikatakan  لعلكم تتقون mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa ini adalah janji Allah bukan janji Manusia. Jika saja ini janji manusia bisa saja meleset bahkan mungkin dari ucapan lebih sering melesek daripada benar. Mudah-mudahan saya bisa datang ke undanganmu katanya itu belum tentu datang, antara datang atau tidak, tetapi beda jika mudah-mudahan yang datang dari Allah adalah yang maha Pasti janjinya.
Ayat tentang Taqwa ada 158 kali di sebutkan di dalam Alqur'an. Kalimat ( تقوى ) terdiri dari empat huruf,
TA -->> TAWADU' artinya rendah hati
QOF -->> QONA'AH  menerima semua ketentuan takdir yang di temtukan oleh Allah SWT.
WAW -->> WARA' artinya teliti terhadap semua yang akan masuk ke dalam perut apa yang dimakan apa yang di minum, begitu dengan terhadap apa saja yang di pakai dari mana di dapatkan dan untuk apa di gunakan.
YA -->> YAKIN atinya percaya bahwa puasa melahirkan kebaikan.
Taqwa ini adalah hasil bukan sekedar proses, taqwa adalah karakter kita sikap prilaku sifat dan kebiasaan.

Allah SWT berfirman :

ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزفه من حيث لا يحتسب

Artinya:” Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Ath Thalaq : 2,3)
Ada tiga ciri orang yang bertaqwa yang di sebutkan dalam Al qur'an,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ 
لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 
_Berinfaq
_Menahan Amarah
_Pemaaf

Berinfaq tidak hanya dalam keadan saat senang saja tapi yang tersulit adalah dalam keadaan sulit pun ia berikan hartanya di jalan Allah ia tidak pelit dan tidak kikir.
Menahan amarah tidak semudah pengucapan kata yanh keluar dari mulut saja tapi kenyataan aplikasi dalam sehari-hari sangatlah sulit, tiba-tiba misalkan ada orang di jalan naik motor lalu memotong tepat di depan kita hingga kita terpaksa berhenti langsung kalau tidak kita bisa tabrakan, apakah kata-kata kasar keluar dari mulut kita, apakah kita kuat sabar memahan amarah. Kita berhusnuzhon saja mungkin oramg tersebut dia ingin cepat-cepat karena ada maksud apakah dia ingin cepat ke WC mungkin.
Memaaf kan kesalahan Manusia dia tidak dendam kesumat seumur hidup dia maafkan saudara nya dia bahkan ketika bertemu ia duluan yang mengajak untuk bicara, tidak sombong bahkan doakan saudaramu agar mendapat kebikan.
أكبر الله أكبر ولله الحمد :
TAQWA berarti takut, taqwa berarti meng-esakan Allah dimanapun dalam keadaan apapun, bahkan kita bisa ambil pelajaran penting dari kekuatan iman dari sahabat Nabi Muhammad SAW.
Kisah penyiksaan Bilal bin Rabah Muazzin Nabi Muhammad SAW yang sangat menyentuh.
Bilal bin Rabah adalah merupakan orang berkulit hitam dari Habsyah (Ethiopia) yang memeluk agama Islam ketika masih menjadi budak. Dia merupakan salah satu sahabat Nabi yang dipilih untuk mengumandangkan azan pada zamannya.
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun pertama Hijriah.
Ketika dia ketahuan memeluk agama Islam, dia terus-terusan disiksa setiap hari oleh sang majikan agar meninggalkan Islam.
Pada saat itu sahabat Abu Bakar menemukan Bilal bin Rabah di bawah terik matahari. Saat itu, dia sedang mendapat hukuman dari majikannya bernama Umayyah bin Kholaf di tengah padang pasir yang sangat panas dan lehernya pun dalam keadaan diikat.
Bilal ditelentangkan menghadap matahari dan dadanya ditindih dengan batu yang sangat besar sehingga membuat napas Bilal terasa sesak.
Umayyah dengan kejamnya menyiksa Bilal dan berkata;
"Kamu tidak akan kulepaskan dari siksaan ini hingga kamu mau mendustakan dan meninggalkan Muhammad dan kembali mengikuti agamamu yang dulu.
Sembahlah tuhan Latta dan Uzza", ucap Umayyah dengan lantang.
Bilal pun hanya dapat menjawab dengan lirih "Ahad! Ahad! Ahad!" dia bermaksud mengucap Allahu Ahad (Allah Maha Esa).
Sang majikan melakukan itu semua karena ingin mengembalikan Bilal kepada ajaran agamanya yang lama.
Abu Bakar membebaskan Bilal dengan membelinya dari Umayyah. Kemudian Bilal dibawa Abu Bakar menuju ke rumahnya untuk dirawat dan diobati luka-lukanya.
Setelah bergabung dengan Nabi Muhammad SAW Bilal menjadi muazzin Rasulullah karena mempunyai suara yang keras dan lantang sehingga dapat menjangkau jarak jauh sekalipun. Bilal menjadi muadzin pertama yang mengumandangkan azan di kota Madinah.
Bilal sangat menikmati perannya sebagai muadzin, hingga suatu ketika Rasulullah meninggal dunia.
Bilal bersiap untuk mengumandangkan azan pertamanya setelah Rasul meninggal. Namun saat dia berucap "Allahu Akbar" dan hendak mengucap nama Rasulullah, dia tidak kuasa menahan kesedihan itu.
Bilal menangis terisak-isak hingga dia tidak dapat meneruskan azannya. Dia lalu berkata bahwa tidak akan pernah lagi mengumandangkan azan.
Bilal meminta Abu Bakar untuk membiarkannya pergi ke Suriah dan kemudian menetap di Kota Damakus hingga akhir hayatnya.
Setelah Rasulullah SAW wafat, Bilal hanya mengumandangkan azan sebanyak dua kali, yakni saat Umar bin Khattab datang ke Damakus dan ketika dia mengunjungi makam Rasulullah SAW di Madinah.
Bilal, siapa yang mengira bahwa mantan budak ini akan mendapatkan kemuliaan di sisi Nabi Muhammad SAW, bahkan oleh Rasulullah telah digaransi masuk surga.
Diceritakan bahwa selepas salat subuh berjamaah, Rasulullah memanggil Bilal dan bertanya kepadanya.
"Katakanlah kepadaku, apa amalanmu yang paling besar pahalanya yang kamu kerjakan dalam Islam? Karena sesungguhnya aku mendengar hentakkan sandalmu di surga." Suara sandal Bilal terdengar oleh Rasulullah ketika ia berada di surga pada malah Isra' Mi'raj.
"Setiap aku berwudhu, kapanpun itu, baik siang maupun malam, aku selalu melakukan salat dengan wudhu tersebut," jawab Bilal.
Ternyata inilah amalan bilal yang menyebabkan sendalnya saja kedengara oleh Rasul di surga.
أكبر الله أكبر ولله الحمد :
2. AMAL BAIK
Pelajaran kedua dari hikmah puasa kita adalah pentingnya amalan baik.
(فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً)
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seoran gpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.” (QS. Al Kahfi: 110)
Selama di bulan ramadhan ini kita sudah di gembleng dengan amalan dan perbuatan baik buktinya hari ini kita datang  ke masjid ini untuk merayakan hari kemenangan kita dengan mengagungkan Allah Sholat 'Id Fitri.
Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْأِسْلامَ دِيناً
“Pada hari ini telah telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maaidah: 3)
Sudah pasti besar pahala orang yang berbuat baik pada sesama manusia.
Bahkan memberikan minum pada anjing saja bisa mendapatkan pengampunan dosa dari Allah SWT,
Walaupun sekecil biji sawi kebaikan pasti akan di hitung oleh Allah SWT begitu sebaliknya.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
Begitu besarnya karunia Allah dan keluasan rahmat-Nya kepada kita. Dia membalas dengan balasan yang besar atas perbuatan yang sedikit. Bisa saja Allah mengampuni dosa seseorang hanya dengan sedikit perbuatan. Misalnya saja kisah seorang wanita tunasusila maaf (PSK) yang memberi minum anjing pada saat kehausan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;

أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
“Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatu lalu menimba air dengan sepatunya. Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim no. 2245).
Begitu sebaliknya seorang perempuan masuk neraka gara-gara seekor kucing. Dia mengikat kucing di rumahnya dan tidak memberi makan selama berhari-hari lalu kucing itu mati dia masuk neraka.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:
دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ هِيَ أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ هَزْلاً
“Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi, sehingga mati kelaparan.”
JAMAAH SHOLAT IDUL FITRI YANG DI MULIAKAN...
Jangan kita sepelekan dengan satu perbuatan baik begitu dengan satu perbuatan jelek bisa saja satu perbuatan baik kita tersebut membuat kita masuk surga, bisa juga satu perbuatan buruk malah menjerumuskan kita ke neraka.
أكبر الله أكبر ولله الحمد :
3. Menggapai Ampunan
AMPUNAN ALLAH LEBIH TINGGI DARI LANGIT LEBIH  LUAS DARI BUMI
Tidak ada manusia yang tidak berdosa dan bersalah, semua anak adan pernah berdosa dan ber salah كل بنى ادم خطاؤون وخير الطاءين اتوابون 
Sebaik-baik orang yang berasalah adalah yang bertaubat.Istighfar (meminta ampun) kepada Allah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengisahkan Nabi Nuh:
فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفارا. يرسل السماء عليكم مدوارا. ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنات ويجعل لكم أنهارا. ()
Artinya: “Maka aku berkata, “Mohonlah ampunan kepada Tuhan, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit memperbanyak harta dan anak-anak kalian, memberikan kebun dan sungai untuk kalian.”
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَـى : يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً )).
‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].
SAUDARAKU YANG DI RAHMATI ALLAH..
Begitulah luasnya ampunan Allah! Begitu pemurahnya Allah! Hari hari manusia malakukan dosa maksiat tidak perduli dengan hak-hak kaum lemah, ingin menang sendiri, iri hati, dengki, lalai dengan solat wajib pelit tidak mau bersedekah seumur hidup. Tapi hari ini ia benar-benar datang mengetuk pintu ampunan Allah ia benar-benar menyesali perbuatannya selama ini, Allah pasti kabulkan permintaannya.
Kendati dosa-dosa seorang hamba itu besar, namun maaf dan ampunan Allâh lebih besar daripada dosa-dosa yang di lakukan hamba tersebut.
Apalagi yang kita inginkan selain ampunan Allah? kenapa hati kita keras? kenapa kita ragu dengan takdir Allah? Bukankah rezeki sudah ia cukupkan kepada kita. rezeki umur yang sampai saat ini kita masih diberikah nafas dengan cuma-cuma kita tidak di pungut bayaran. Bayangkan saudara-saudara kita yang terbaring di rumah sakit ia tidak lagi diberikan kebebasan untuk menghirup udara ia harus memakai alat bantu untuk pernafasan tabung oksigen.
Otak Manusia bisa mengalahkan sofware yang ada di dalam komputer berjuta sel yang ada di dalamnya masih sehat tidak rusak sedikitpun. Inilah karunia yang Allah berikan kepada kita rezekinya belum di cabut dari diri kita, andai saja Allah mau ia cabut kesehatan dari diri kita setiap minggu kita harus cuci darah berapa uang yang harus kita keluarkan dalam 1 tahun kalau dalam 1 kali cuci darah 1 juta rupiah.
JAMAAH IDUL FITRI YANG BERBAHAGIA..

Allah SWT berfirman ;

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

Inilah khutbah singkat kita pada hari ini. Mudah-mudahan dengan terbiasanya kita berbuat baik antar sesama kita terpilih menjadi manusia yang bertaqwa dan mendapat husnul khotimah di akhir hayat kita nanti. Aamiin.. Aamiin..


أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَ أَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا اله الا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
{إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَك أَعْدَاء الدِّيْنَ
اَللّٰهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا
اَللّٰهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ مِنْ سَدِيْدِ الأَقْوَالِ وَصَالِحِ الأَعْمَالِ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ.
اَللّٰهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعِفَّةَ وَالغِنَى.
اَللّٰهُمَّ اهْدِنَا وَسَدِّدْنَا.
اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ اَلَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا اَلَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَالمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ، يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ.
عِبَادَ اللهِ.. اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.