Pages

Kamis

REFLEKSI AKHIR TAHUN, PERBAIKAN

Di penghujung akhir tahun Masehi ini, Hamba tidak ingin untuk membahas dan memperdebatkan HARAM hukumnya utk mengucapkan selamat menyambut tahun baru, perbuatan itu adalah bid'ah (mengada-ngada) atau bahkan lebih dari itu bahwa mengerjakan hal yang mengada-ngada adalah KAFIR (keluar dari ajaran agama) bagi siapa saja mengucapkan dan merayakan tahun baru Masehi (new year’s day, al ihtifal bi ra`si as sanah) oleh karena bukan hari raya umat Islam. menurut Hamba Al Faqir simiskin Ilmu ini, adalah andaikata ada seorang yang berbuat baik di malam tahun baru Masehi dengan tidak meniatkan untuk mengikuti ritual ibadahnya orang non muslim dan selagi tidak melanggar Prinsip-Prinsip Syariah.
Bentangan waktu selama satu tahun terakhir ini dengan memanfaatkan new year’s day malam tahun baru ini untuk melakukan hal-hal positif; olahraga, lari marathon, main bola futsal, main basket, takraw bulutangkis, berenang dan segala macam hal baik lainnya dgn maksud untuk kesehatan dan kebugaran tubuh demi ketahanan fisiknya untuk mengerjakan Ibadah Shalat, Puasa sunnah dan lain sebagainya. maka boleh-boleh saja dan tidak ada permasalahan dan larangan.
Semua perbuatan tergantung pada niatnya (innamal a'maalu binniyyat) Kalau saja diniatkan untuk ikut-ikutan budaya orang kafir, Meniru perbuatan Setan dengan melakukan Pemborosan, Main Judi, Minum-minuman keras dan hal maksiat lainnya, maka hukumnya bisa saja jatuh pada keharaman. Tidak perlu merayakan, seperti halnya dirayakan orang-orang barat itu. Hal yang paling teristimewa adalah bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu dengan memperbanyak ketaatan dan ibadah. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir,(al-Fathir: 37)
Sederhana saja, beramallah karena umur yang panjang itu wajib untuk di pergunakan sebaik mungkin bahwa sampai pada detik ini Tuhan yang Satu, Tuhan Maha Kuasa, masih memberikan umur yang panjang serta rezeki yang berkah. Bahkan, lebih dari itu semua Perubahan dan Produktivitas yang lebih dominan patut untuk di kaji perhatikan dan di evaluasi, Perubahan pada setiap hari setiap tahun perubahan dari Amal Ibadah, Kedekatan dan ketaatan pada sang pencipta. dari yang dulunya sedikit menjadi lebih banyak, dari yang dulunya engkar menjadi tidak engkar, yang biasanya Malas mengerjakan Sholat, Menjadi Rajin dan tepat waktu.
Revolusi mental dalam bahasa Arab (Attaghayyur al Akhlaqi) Perobahan Sikap yang dulunya suka mengumbar Aib dan kekurangan orang lain, terjemahan revolusi mental ini sendiri lebih kepada perbuatan dalam bentuk aksi yang konkret, antara lain pendalaman spiritualitas hari ini lebih kepada Muhasabah diri (menilai kekurangan) diri sendiri. kesalahan yang telah di perbuat selama setahun ini, capaian apa saja yang sudah di dapatkan dalam setahun ini, yang biasanya enggan berbuat baik kepada sesama menjadi lebih banyak berbuat baik. Sesempurna-sempurnanya keimanan seorang mu’min adalah yang paling baik akhlaknya. Muslim bukanlah pelaknat, pemitnah. tapi muslim adalah sahabat moralitas. budaya ini wajib kita Lestarikan. "Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada Manusia.
Bekerja yang setengah-setengah belum Maksimal menjadi lebih Maksimal lagi.

Dengan penuh Harapan dan Doa agar lebih baik lagi di tahun yang akan segera datang ini daripada tahun yang sudah berlalu. Tidak bisa menjadi Manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain, setidaknya jangan menyakiti hati, menzalimi dan merampas hak-hak orang lain. seorang muslim tidak boleh menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya.
Implementasi dari hakikat Identitas seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain. Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. karena sesungguhnya sikap dan prilaku yang Baik itu akan mengikis semua keburukan dan kejelekan prilaku yang pernah dilakukan yang telah berlalu. Menebar bibit kasih sayang terhadap Manusia adalah produk yang amat sangat mahal harganya.
Revolusi dari yang tidak mau berzakat menjadi sadar untuk mengeluarkannya. Perubahan di mulai dari diri sendiri Keputusasaan, kemauan yang lemah, jiwa suka menyerah. Syaitan sudah mulai masuk. Sebab dengan sikap yang mudah putusasa lemah kemauan begitu mereka tidak banyak mengubah hidupnya. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,”
Kemudian, satu hal penting yang patut menjadi perhatian dan catatan bagi Hamba, bahwa di awal tahun baru masehi ini adalah bahwa Islam amat sangat menghargai terhadap etos kerja sesorang yang Maksimal dan mendorong seseorang untuk selalu produktif (MUNTIJ) dalam bahasa ARAB berarti menghasilkan sesuatu. bahkan lebih (muntij) produktif lagi itu akan lebih baik. Itqan, sungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja.
Seorang Muslim tidak cukup dengan berdiam diri bezikir di dalam Masjid saja, lalu menunggu hujan emas turun dari langit. tidak ada istilah mengharapkan rezeki nomplok. Harta yang kita peroleh dengan usaha kita sendiri adalah diberkahi dan dapat nilai Khsus dari Allah SWT.
Di bidang ekonomi, di tahun baru ini agar lebih giat dan sungguh-sungguh (al-Itqan) proffesional dam bidang masing-masing. Bekerja dengan produktivitas (MUNTIJ) yang terbaik adalah bekerja dengan tangan sendiri, ini sudah dicontohkan oleh para Nabi seperti Nabi Daud ‘alaihis salam :
“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari no. 2072)
Empat belas abad lalu, jauh-jauh hari Rasulullah SAW sudah mengingatkan dan memberikan apresiasi khusus terhadap seseorang yang produktif, Orang yang bekerja itu lebih akan Mulia daripada tidak bekerja.
Diriwayatkan dari az-Zubair bin al-Awwam Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Sungguh, seseorang dari kalian mengambil talinya lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian ia menjualnya sehingga dengannya Allah menjaga wajahnya (kehormatannya), itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada orang lain, mereka memberinya atau tidak memberinya" Shahih. HR al-Bukhari (no. 1471, 2075)
Berlayar di lautan untuk mencari ikan bagi para nelayan, Berdagang, dengan jujur dalam proses Jual-belinya. Bercocok tanam dan mencangkul sawah bagi para Petani. silahkan bekerja menurut kemampuan dan keahlian masing-masing. Kreatif sungguh sangat di anjurkan, dengan catatan agar selalu untuk memperhatikan dan menempuh halal tidaknya jalannya pekerjaan tsb. Karena Hasil dari pekerjaan sesorang itu akan mendapatkan nilai paling ISTIMEWA dari sang pemberi rezeki.
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman atau menabur benih, lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau manusia atau juga binatang ternak, kecuali yang demikian itu sebagai shadaqoh darinya” ( HR. Bukhari ).
Baginda Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berdagang (berbisnis). Beliau pernah melakukan perjalanan bisnis ke negeri Syam untuk menjual barang-barang dagangan milik Khadijah radhiyallahu ‘anha. Oleh karena itu Islam sangat mendorong umatnya untuk bekerja dan berusaha mencari penghidupan.
Bekerja berarti beramal dan dinilai ibadah, lebih giat bekerja berarti lebih banyak Amal dan Ibadahnya seseorang. bismillahi tawakkaltu alallah.. la haula wala quwwata illa billah bertawakkal diwajibkan setelah bekerja dan berdoa, karena sesungguhnya Tawakal bukanlah meninggalkan sebab dan hanya bersandar pada apa yang datang dari makhluk saja. Allah SWT dalam hal ini memerintahkan kita menempuh sebab-sebab itu, yakni melakukan Ikhtiar berusaha (Al-Amal) bekerja beriringan dengan berdoa.
Dengan keimanan ketaatan dan keyakinan bahwa Hidup itu adalah proses, tidak bisa semuanya instan. Segala yang pahit ketika dijalani dengan ikhlas maka akan berbuah manis pada ujungnya keyakinan yang penuh bahwa di tangan Allah sudah tercatat setiap rezeki hamba, bahwa dialah Allah Tuhan yang Satu yang telah menetapkan dan menjamin rezeki bagi setiap hambanya.
Tidak cukup dengan kata-kata wacana, impian, slogan dan angan semata melainkan kerja nyata. karena bekerja adalah sebagai jihad di jalan Allah Orang yang ikhlas bekerja akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT tentu bagi kita orang muslim adalah selalu 'berikhtiar' berusaha bertawakkal dan bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita baik berupa kenikmatan yang banyak begitupun sedikit dengan demikian hidup ini akan terasa bermakna dan begitu Indah.
Imam Ibnu Jarir Ath Thobari berkata, “Sesungguhnya Allah memaafkan kekurangan kalian dalam bersyukur. Jika kalian bertaubat, kembali taat dan ingin menggapai ridho Allah, Dia sungguh menyayangi kalian dengan ia tidak akan menyiksa kalian setelah kalian betul-betul bertaubat.”
Bermuhasabah (evaluasi) untuk perbaikan kehidupan di dunia dan akhirat awal tahun apa yang ingin dicapai, berusaha keras, dan satu per satu akan mendekati mencapai target dan Apa saja yang masih belum tercapai dalam setahun belakangan ini, Apa saja yang sudah tercapai, dan mengulang kembali (Review) memory tentang semua yang terjadi selama di tahun 2015 ini.

Happy new year , Selamat datang tahun baru
Jakarta, 31 Desember 2015
Redö al Andunisy al Misry.