Pages

Jumat

BADAN BERPISAH - TAPI JIWAKU BERSAMAMU

Satu bait syair cinta buat mu para pecinta yg sedang berpisah jauh "FAIN YAKU JASMAANII BIARDI SIWAAKUM , FAINNA FUADII INDAKI DDAHRU AJMA'U" Oh cinta walaupun jasmaniku jauh darimu..tapi rohaniku setiap hari bersamamu..#Syair arab ..

ya kira kira seperti itulah ungkapan yang pas buat kedua hati yang sedang diserang oleh kerinduan yang membara hati terpisah namun dalam pikiran terniangniang. namun kita juga harus akui bahwa kita harus dan wajib rindu lebih dari segalanya terkhusus padanya sang penguasa rindu yaitu tuhan mu tuhan ku tuhan kita semua yang memberikan anugerah rasa rindu itu sendiri pada hati seluruh makhluknya.

Coba kita perhatikan tatkala memisahkan satu ekor anak ayam dari induknya si induk akan terus marah dan menyerang yang memisahkannya,itulah rindu, seekor anjing menjilat jilati punggung anaknya itulah rindu. Hanya ada satu solusi buat anda yang lagi di mabuk kerinduan pada seseorang yaitu BERZIKIR, SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAAHAILLAH ALLAHU AKBAR .

Dengan berdzikir kepada Allah,Rindu ,awan ketakutan, kegalauan,semua kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepada- Nya segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya. Dan katakan pada semuanya kita akan jumpa kembali dengan rahmat Yang pemberi Rasa Rindu . allah bantu kami.. Rido Fauzi

Membaca Alqur'an Dengan Baik dan Benar

Kita ketahui bersama bahwa membaca Alqur'an dengan tartil (membaca dengan baik dan benar) Hukum nya adalah wajib. dan salah satu ilmu yang merupakan alat untuk dapat membaca Al qur'an dengan baik dan benar, adalah Ilmu Tajwid. Ilmu ini harus dikuasai bagi kita kaum muslim/ muslimah disamping ilmu-ilmu lain  seperti: Tafsir, Hadist. dll

Devenisi :

Berikut ini beberapa devenisi dan istilah istilah ilmu tajwiid

 معنى التجويد : التجويد لغة : التحسين والإتقان .

Secara bahasa Tajwid adalah : membaguskan dan tepat

 التجويد اصطلاحاً : إخراج كل حرف من مخرجه مع إعطائه حقه ومستحقه .

Dalam Artian luas: Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak huruf dan mustahaq-nya

 ( حق الحرف : صفاته الذاتية اللازمة التي لا تفارقه كالجهر والشدة ).

Hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya seperti sifat al jahr / jelas, dan syaddah / penekanan


 ( ومستحق الحرف: صفاته العرضية التي يوصف بها أحياناً وتنفك عنه أحياناً أخرى، كالتفخيم والترقيق)

 Mustahaq huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu seperti tafkhim/tebal atau tarqiq /tipis

 حكمه : العلم به : فرض كفاية، والعمل به : فرض عين

 Hukum mempelajari Tajwid adalah Fardlu Kifayah, sedangkan mengamalkan/ membaca Al qur’an sesuai dengan aturan ilmu Tajwid adalah Fardlu ‘Ain.

 قال الله تعالى : (( ورتل القرآن ترتيلاً ))

 Dan bacalah Al qur’an dengan tartil (QS Al Muzammil 73:4)

 وقال النبي صلى الله عليه وسلم: (( من لم يتغنّ بالقرآن فليس منا )).

Nabi SAW bersabda : Siapa saja yang tidak memuji/ membaca dengan Al qur’an maka bukan termasuk golangan-ku

 غايته : صون اللسان عن اللحن في كلام الله تعالى .

Tujuan Mempelajari tajwid: menjaga lidah/lisan dari ketidak-tepatan/kesalahan (secara grammatical) dalam membaca Al qur’an


Sumber: Tajwid dasar
Oleh : Rido Fauzi

Mukmin Yang Membaca Al Qur’an

Mukmin yang membaca Al qur’an sunnguh indah memang permisalah yang di utarakan oleh Nabi kita muhammad Salllahu 'alaihi wasallam buat kita yang membaca alqur'an mari kita teliti dan cermati hadist berikut ini : “Permisalan orang mukmin yang membaca Al qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Dari Abu Musa Al Asy’ariy,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda الْمُؤْمِنُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالأُتْرُجَّةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ ، وَالْمُؤْمِنُ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالتَّمْرَةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْحَنْظَلَةِ ، طَعْمُهَا مُرٌّ - أَوْ خَبِيثٌ - وَرِيحُهَا مُرٌّ

Permisalan orang mukmin yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” (HR. Bukhari no. 5059)

Kita tentu sangat berbangga sekali pada agama yang kita peluk khususnya kelebihan yang diberikan pada Alqur'an buat kita dan menjadi safaat nanti di hari kiamat.