Pages

Selasa

Tata Cara Umroh DISERTAI DOA

Ibadah umroh merupakan bagian dari ibadah mahdoh, yaitu ibadah yang sudah ditetapkan syaratnya, rukunnya, tempatnya, sampai waktunya. Seumpama dengan melaksanakan sholat yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam, ibadah umroh juga dimulai dengan berihram (niat umroh) dan diakhiri dengan bertahalul (mencukur sebagian rambut).

Tata cara umroh dimulai dengan berihram dari miqat-miqot yang telah ditentukan. Miqat adalah garis start seorang jama'ah yang hendak melakukan ibadah umroh atau haji, dengan kata lain adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya seseorang kedalam pelaksanaan umroh yang akan dilakukan.

Miqat dari Dzul Hulaifah menuju Masjid Al-haram.
Klik untuk memperbesar.

Pada kesempatan kali ini Insyaa Allah kita akan membahas mengenai tata cara umroh lengkap dengan ilustrasi gambar dan do'a do'a ketika melakukan ibadah umroh.
 Bagi Anda yang ingin melaksanakan umroh dengan Harga Hanya Rp.18,7 Juta Sudah ALL IN klik Paket Umroh Murah 2018 untuk informasi lebih lengkap.

Bagi Anda yang ingin Berumroh Plus Wisata Turki Silahkan Lihat  Paket Umroh Plus Turki (Sentuh/Klik link merah)

Tata Cara Umroh Dan Bacaannya


1. Dari bandara menuju masjid miqat Dzulhulaifah / Abyar 'Ali. Kemudian melakukan persiapan sebelum ihram seperti mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudlu dan shalat sunnah ihram 2 raka'at. setelah itu membaca niat umroh :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur


2. Setelah mengenakan pakaian ihram dan berniat melaksankan umroh dilarang untuk :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur
Klik untuk memperbesar


3. Dalam perjalanan menuju Makkah, perbanyaklah berdzikir dengan membaca talbiyah :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

4. Setibanya di Masjid Al-Haram, dahulukanlah kaki kanan ketika memasukinya dengan membaca :
Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

5. Melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, posisi Ka'bah berada disebelah kiri. Untuk melihat bacaan doa ketika tawaf klik/sentuh Bacaan Do'a Tawaf Umroh.

cara-melakukan-tawaf
Tata cara umroh tawaf

6. Sholat 2 rakaat didepan maqam Ibrahim. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

7. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam sambil berdo'a


8. Melakukan sa'i antara bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali

tata-cara-sa'i
Klik gambar untuk memperbesar

9. Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh, ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi kalaupun tidak sampai gundul tak mengapa. Dan untuk perempuan dicukur alakadarnya dengan membaca doa :

do'a-mencukur-rambut


tahallul-bagi-laki-laki-dan-perempuan
Tata cara umroh bertahallul atau menggunting rambut

10. Tata cara umroh telah selesai.

Dengan melaksanakan tata cara umroh lengkap diatas, semoga Anda mendapatkan umroh yang mabrur (diterima) dan semoga Allah memberikan kemudahan berupa kesehatan jasmani dan rohani untuk melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dengan lebih maksimal.

Tata Cara dan Persiapan sebelum Berangkat Umroh (manasik singkat)












Tata Cara dan Persiapan sebelum Berangkat 








Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur
Klik untuk memperbesar


3. Dalam perjalanan menuju Makkah, perbanyaklah berdzikir dengan membaca talbiyah :

Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

4. Setibanya di Masjid Al-Haram, dahulukanlah kaki kanan ketika memasukinya dengan membaca :
Tata Cara Umroh Lengkap Insyaa Allah Mabrur

5. Melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, posisi Ka'bah berada disebelah kiri. Untuk melihat bacaan doa ketika tawaf klik/sentuh Bacaan Do'a Tawaf Umroh.

cara-melakukan-tawaf
Tata cara umroh tawaf

6. Sholat 2 rakaat didepan maqam Ibrahim. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

7. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam sambil berdo'a


8. Melakukan sa'i antara bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali

tata-cara-sa'i
Klik gambar untuk memperbesar

9. Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh, ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi kalaupun tidak sampai gundul tak mengapa. Dan untuk perempuan dicukur alakadarnya dengan membaca doa :

do'a-mencukur-rambut


tahallul-bagi-laki-laki-dan-perempuan
Tata cara umroh bertahallul atau menggunting rambut

10. Tata cara umroh telah selesai.

Dengan melaksanakan tata cara umroh lengkap diatas, semoga Anda mendapatkan umroh yang mabrur (diterima) dan semoga Allah memberikan kemudahan berupa kesehatan jasmani dan rohani untuk melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dengan lebih maksimal.

Berkeliling di Pelataran MASJID NABAWI & KOTA MADINAH (VLOG#3)





Subhanallah, Masjid ini sangat luar biasa magnet nya di sini di kota nabi jiwa serasa ingin menangis tersedu-sedu saat bertemu denganmu wahai rasulullah betul ini adalah nyata bukan angan dan mimpi







Tips Umroh - Perjalanan di Kota suci Makkah (VLOG#2)




Perjalanan umroh adalah murni panggilan Allah SWT kepada hambanya ''duyufurrahman'' tamu tuhan yang maha pengasih, maka syukurilah dengan berzikir mendekatkan diri kepadanya, syukurilah dengan mengasihi semua makhluknya. Jangan menyakiti siapapun di buminya.

TOP Wisata di Vietnam & Tempat yang wajib kamu kunjungi






Istilah Kafir dalam Perspektif Islam



Istilah kafir bukanlah sebutan untuk menghinakan golongan yang menganut agama lain. Karena dalam perspektif Islam, kata-kata kafir memang digunakan bagi mereka yang tidak mau menerima ajaran Islam. Karena makna di balik istilah itu sendiri adalah menyembunyikan atau ingkar terhadap dakwah Islam.
Secara bahasa kata kafir berarti orang yang ingkar. Kafir berasal dari kata kufr, yang berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam terminologi Islam, kafir berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran Islam dan orang yang menolak Islam. Dalam bahasa Inggris, mereka disebut non-muslim.



Hukum 'PEBINOR' Perebut Istri Orang & Dan Hukum Mencintainya







Bahaya Takhbib: Merusak Rumah Tangga Orang lain
Merusak rumah tangga orang lain merupakan dosa besar, menyebabkan rumah tangga pasangan muslim menjadi hancur dan tercerai-berai. Perlu diketahui bahwa prestasi terbesar bagi Iblis adalah merusak rumah tangga seorang muslim dan berujung dengan perceraian, sehingga hal ini termasuk membantu mensukseskan program Iblis.
Perhatikan hadits berikut, Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)
Rusaknya rumah tangga dan perceraian sangat disukai oleh Iblis. Hukum asal perceraian adalah dibenci, karenanya ulama menjelaskan hadits peringatan akan perceraian
Al-Munawi menjelaskan mengenai hadits ini,
إن هذا تهويل عظيم في ذم التفريق حيث كان أعظم مقاصد اللعين لما فيه من انقطاع النسل وانصرام بني آدم وتوقع وقوع الزنا الذي هو أعظم الكبائر
“Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat karena perceraian mengakibatkan terputusnya keturunan. Bersendiriannya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Nabi Adam akan menjerumuskan mereka ke perbuatan zina yang termasuk dosa-dosa besar yang paling besar menimbulkan kerusakan dan yang paling menyulitkan” (Faidhul Qadiir II/408)
Merusak rumah tangga seorang muslim disebut dengan “takhbib”. Hal ini merupakan dosa yang sangat besar, selain ada ancaman khusus, ia juga telah membantu Iblis untuk mensukseskan programnya menyesatkan manusia.
Bentuk “takhbib” bisa berupa:
Menggoda salah satu pasangan pasutri yang sah dengan mengajak berzina, baik zina mata, tangan maupun zina hati sehingga ia menjadi benci dengan pasangan sahnya
Menggoda istri orang lain dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang semu, misalnya melalui SMS, WA atau inbox sosial media. Sang istri pun terpengaruh karena selama ini mungkin suaminya sibuk mencari nafkah di kantor seharian.
Bisa juga bentuknya menggoda suami orang lain dan mengajaknya berzina atau di zaman ini di kenal dengan istilah “PELAKOR” (Perebut Laki Orang).
Mengompor-ngompori salah satu pasutri agar membenci pasangannya
Semisalnya sering menyebut-nyebut kekurangan suaminya dengan membandingkan dengan dirinya atau suami orang lain. Padahal suaminya sangat baik dan bertanggung jawab, hanya saja pasti ada kekurangannya.
Ancaman dosa melakukan “takhbib” terdapat pada hadits berikut:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﺧَﺒَّﺐَ ﺍﻣﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭﺟِﻬَﺎ
”Bukan bagian dari kami, Orang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)
Ad-Dzahabi menjelaskan yaitu merusak hati wanita terhadap suaminya, beliau berkata,
ﺇﻓﺴﺎﺩ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻋﻠﻰ ﺯﻭﺟﻬﺎ
”Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (Al-Kabair, hal. 209).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ
”Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dari kami.”( HR. Ahmad, shahih)
Dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah dijelaskan bahwa merusak di sini adalah mengompor-ngimpori untuk minta cerai atau menyebabkannya (mengompor-ngompori secara tidak langsung).
ﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺯَﻭْﺟَﺔَ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﺃَﻱْ : ﺃَﻏْﺮَﺍﻫَﺎ ﺑِﻄَﻠَﺐِ ﺍﻟﻄَّﻼَﻕِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﺘَّﺴَﺒُّﺐِ ﻓِﻴﻪِ ، ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺗَﻰ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﻜَﺒَﺎﺋِﺮِ ” ﺍﻧﺘﻬﻰ
“Maksud merusak istri orang lain yaitu mengompor-ngompori untuk meminta cerai atau menyebabkannya, maka ia telah melalukan dosa yang sangat besar.” (Mausu’ah Fiqhiyyah 5/291)
Demikian semoga bermanfaat






Imam MAHDI : Benarkah Imam Mahdi Akan Turun, Apa Dalilnya?




Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, tidak ada nabi sepeninggal beliau. Bahkan Isa as pun ketika nanti kembali turun ke muka bumi, status kenabiannya pun lepas. Beliau hanya berstatus orang biasa, tidak lagi berstatus nabi. Apalagi imam Al-Mahdi, tentunya beliau pun bukan nabi, beliau hanya seorang anak manusia biasa yang nanti akan diberikan keutamaan dan kemenangan bersama dengan umat Islam.
Justru kalau kita mengatakan bahwa Imam Mahdi itu nabi, maka otomatis kita pun menjadi kafir kepada kenabian Muhammad SAW. Sebab bunyi dua kalimat syahadat kita adalah pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa nabi Muhamad adalah utusan Allah.
Pengakuan bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah tidak berhenti sampai di situ. Bukan sekedar percaya kenabian Muhammad saja, melainkan tidak menjadi siapapun selain dia sebagai nabi yang diikuti dan dijalankan syariatnya.
Nabi yang terdahulu kita akui kenabiannya, tetapi kenabiannya hanyauntuk kaumnya masing-masing, sedangkan kitatidak bernabi kepada mereka. Dansetelah wafatnya nabi Muhammad SAW, kita tidak pernah mengakui adanya kenabian lain. Termasuk Al-Mahdi yang nanti akan datang, kita tidak menjadikannya nabi. Sosok Al-Mahdi bukan sumber hukum agama, bukan pembawa syariah, juga tidak ada jaminan kemakshuman sebagaimana nabi. Bahkan dia pun juga tidak punya mukjizat sebagaimana para nabi dan rasul.
Imam Al-Mahdi hanya manusia biasa, bukan nabi apalagi rasul. Dia boleh jadi memang orang yang pandai, baik dan punya kelebihan yang Allah tidak berikan kepada kita. Boleh jadi dia memang akan memimpin dunia Islam nantinya serta akan menghabisi para angkara murka, seperti sosok Dajjal dan seterusnya. Namun biar bagaimana pun dia tetap bukan nabi.
Dan posisi kita bukan nihilis apalagi apatis dengan realitas fitnah di zaman ini. Kita tidak diperintahRasulullah SAW untuk hanya sekedarduduk diam termenung merutuki nasib, sambil menunggu-nunggu kedatangan imam Al-Mahdi. Hari ini buat kita, dengan atau tanpa Al-Mahdi di tengah kita, kita tetap wajib berjihad, berjuang dan berdakwah melawan kebatilan.
Rasulullah SAW ketika banyak bercerita tentang kedatangan pemimpin akhir zaman itu tidak berpesan kepada umat Islam untuk sekedar menunggu-nnggu saja sambil berpangku tangan. Tidak demikian.
Dan tentunya tema besar umat Islam di akhir zaman juga bukan semata-mata mengunggu kedatangan Al-Mahdi. Dia mau datang sekarang atau kapan-kapan nanti, itu urusan Allah. Dan kita tidak perlu ribut dan sibuk berdebat dengan hal yang masih ghaib itu.
Yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah beramal, berdakwah dan mengajak orang untuk kembali kepada ajaran Islam.
Tentunya dengan diawali oleh diri kita sendiri dulu. Sebagai da'i, sudah sejauh mana ilmu dan bekal kita dalam dakwah. Apakah kita sudah belajar lebih dalam ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu ushul fiqih, ilmu fiqih dan tentunya bahasa Arab?
Sebab bagaimana kita mau membangun umat, peradaban dan syariah, kalau kita malah awam dan bodoh terhadap syariah kita sendiri? Dan bagaimana kita mungkin kita bicara hadits nabi tentang akhir zaman, kalau ilmu naqd (kritik) hadits saja tidak pernah kita pelajari? Apakah kita mau menyebarkan hadits palsu dan dhaif? Tentu tidak, bukan?
Bagaimana kita mau menerangkan isi Al-Quran kalau kita tidak mengerti ilmu tafsir? Bagaimana kita mau bicara tegaknya syariah kalau justru ilmu syariah malah tidak kita kuasai? Dan bagaimana semua ilmu itu kita kuasai tanpa kita melek bahasa Arab?
Jadi mari pelajari ilmu-ilmu keIslaman ini, lalu kita berdakwah dan mengajak umat kembali ke jalan yang benar sambil merapatkan barisan dan membangun potensi umat. Itu jauh lebih baik dari pada hanya bengong menghayal menunggu-nunggu, meramaldan menghitung-hitung datangnya Imam Mahdi.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc